Minggu, 10 Oktober 2010

FF (Fan Fiction) for Taemin oppa! :'(

walaupun ini cuma FF (Fan Fiction), tapi gue ngerasa ni kayak beneran. kerasa banget kalo Taemin oppa lagi diintimidasi sama kakak kelasnya. gue sediiih banget soobang gue tercinta dijahatin! "oppa, pengen deh jaga kamu! :'("

ni FFnya :


TAEMIN memasuki gerbang sekolah dengan kepala merunduk. Ia tak ingin mengangkat kepalanya karena belasan kamera handphone tengah menyerbu. Setiap hari selalu seperti ini. Penggemarnya tak pernah puas mendapatkan fotonya dalam keadaan berseragam. Dalam hitungan detik hasil jepretan tersebut dengan sangat cepat akan tersebar luas di dunia maya.
“Kasihan sekali dia,” ujar Hyeon yang berjalan di belakang rombongan Taemin.
“Resiko menjadi artis seperti itu,” sahut Ki Young, “Aku ke kelas, Hyeonnie-ya, jaga pangeranmu baik-baik!”
“Eonni!” protes Hyeon dengan wajah memerah. Ia meneruskan perjalanannya menuju kelas. Setelah masuk pun Taemin masih saja dikerubuti, tapi kali ini bukan penggemarnya melainkan beberapa senior lelakinya.
“Kalian para perempuan bodoh, bubar! Ini bukan fanmeeting! Hey artis, aku benar-benar muak melihatmu. Lihat rambut kuningmu! Sangat mencolok. Kau ingin menjadi satu-satunya yang tampil berbeda dari kami? Kau ingin membedakan statusmu dengan kami? Benar-benar berniat menjadi pusat perhatian, hah?” teriak lelaki gendut-plontos salah satu dari mereka.


Taemin masih menunduk dan menyahutnya pelan, “Aku…masih terikat kontrak.”
“Terikat kontrak? Kau mau menyombongkan hal itu pada kami?”
“Ne, bukankah kemampuanmu itu hanya menari? Bahkan suaramu saja tidak terlalu bagus.”
Hyeon geram mendengarnya, baru kali ini ia tahu ada hal seperti ini. Saat hari pertamanya bersekolah, kejadian ini tak ada. Ia membalikkan tubuhnya ke belakang menghadap mereka semua. Memperhatikan dengan seksama.
“Wajahnya biasa saja, juga tidak terlalu tinggi. Kau juga memiliki jerawat sama seperti kami, ya walaupun tak sebanyak diriku, tapi kau benar-benar menyebalkan!”
“Lalu apa yang sunbae inginkan dariku?” tanya Taemin pasrah.
Anak lelaki yang mengaku dirinya sebagai ketua geng tersebut menarik jas seragam Taemin, “Kau menantangku? Kau tak memiliki siapa-siapa di sini. Hyung-hyung SHINee-mu yang konyol itu tak dapat menolongmu…”
“Lalu kalian akan mengeroyoknya? Seperti halnya lelaki busuk pengecut yang hanya berani menindas hoobaenya?” sela Hyeon, kini kedua tangannya sudah terlipat. Ia berdiri sangat angkuh.
“Hyaaa, bicara apa kau anak baru? Berani menantang kami berarti mencari mati!” teriak salah satu anak buahnya.
“Oh ya? Memang apa yang akan kalian lakukan padaku? Memukul, menendang, menjambak, atau membunuh?”
“Soo Hyeon-sshi, bicara apa kau? Tak usah ikut campur. Kau kembali saja ke bangkumu!” pinta Taemin.
“Aniyo, aku tak suka melihatmu hanya pasrah seperti itu,” Hyeon menatap galak si cowok gendut-plontos yang masih mencengkeram erat jas seragam Taemin, “Hyaaa, lepaskan dia atau…”
“Atau apa?” teriak balik pria itu seraya menguatkan cengkeramannya.
KLIK! Hyeon memotret cowok itu dengan kamera hp-nya. “Atau kusebarkan wajah jelekmu ini di dunia maya. Agar kau tak dapat hidup tenang karena pasukan penggemarnya akan berburu untuk membunuhmu.”
Cowok itu melonggarkan cengkeramannya, pertahanannya mulai goyah. Sedangkan beberapa anak buahnya bersiap merampas hp Hyeon. Ia berlari mengelilingi bangku menghindari mereka semua dan berteriak agar Taemin berlari meninggalkan kelas. Taemin menurut, ia berlari keluar kelas dan spontan para penggemarnya di kelas menyerbu mengeroyok sunbae mereka sehingga memudahkan Hyeon untuk lolos dan berlari keluar kelas.
Taemin menunggunya di luar. Ketika ia melihat wajah Hyeon, ia langsung menarik tangan gadis itu dan membawanya ke atap sekolah. Setelah sampai, keduanya berusaha mengatur napas mereka.
“Baboya?!” teriak Hyeon, “Kenapa diam saja diperlakukan seperti itu?”
“Kau pikir aku suka? Manager-hyung dan SHINee-hyung memintaku untuk bersabar tak melawan mereka. Aku bisa menghancurkan reputasi SHINee jika berbuat sesukaku. Ah, aku ingin segera lulus.”
Hyeon berjalan mengikuti Taemin menuju pagar balkon. “Sudah berapa lama seperti ini?”
“Sejak masuk ke sini. Awalnya aku berencana pindah, tapi perusahaan melarangku. Karena akan terjadi kesalahpahaman antara aku, pihak sekolah, perusahaan, dan fans,” Taemin menghela napas sejenak, “Sekolah bagiku sama saja dengan neraka. Aku lebih senang mempunyai jadwal yang sangat padat tanpa waktu istirahat daripada harus kembali kemari.”
Hyeon tertegun mendengarnya. Ia tak menyangka kalau Taemin mempunyai masalah sepelik itu. Bukankah remaja seumur mereka menghabiskan waktunya hanya untuk belajar, bermain, dan merasakan kebebasan? Taemin sangat berbeda. Ia bahkan terlihat lebih dewasa dibandingkan dengan wajah dan umurnya.
“Mianhaeyo, aku sudah bicara sembarangan.”
“Gwaenchana. Kau orang pertama yang berani melawan mereka. Gomawoyo, Soo Hyeon-sshi,” ucap Taemin dengan senyum merekah di wajahnya.
Seketika wajah Hyeon memerah. “Taemin-sshi, panggil saja aku Hyeon!”
“Oh, ne. Menurutmu apa keadaan kelas sudah terkendali? Sekarang kita harus ke bawah untuk mengikuti ujian matematika.”
“Omo, aku hampir saja lupa. Ayo, kita ke bawah!” ajak Hyeon dan Taemin menggenggam tangannya.

source : Super Junior FF 2010

kyaaa... coba gue bisa jadi Hyeon! huu... T.T "oppa sabar ya! aku berdoa buat kamu disini! FIGHTING!!!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar